Predator online adalah seseorang yang berlagak ramah dan berusaha menjadi teman para pengguna internet anak-anak dan remaja. Namun sifat ramahnya itu menyimpan misi berbahaya, yakni demi memuaskan hasrat seksual mereka.
Para pelaku kejahatan ini biasanya beroperasi di chat room atau situs jejaring sosial macam Facebook,MySpace,Twitter,dan jejaring sosial laiinya. Biasanya pertama kali mereka menggunakan Modus untuk meraih kepercayaan dari calon korbannya,seperti berlagak ramah .Segala hal mereka lakukan, mulai dari berbohong mengenai asal usulnya hingga berperilaku baik. Misalnya, pelaku sudah berumur 30 tahun, namun saat berkenalan di chat room ia mengaku sebagai remaja ABG berumur 17 tahun. Kebohongannya itu bahkan dipertegas dengan foto di accountnya yang memajang foto remaja 17 tahun yang tampan.
Nah, hal inilah yang sering kali kurang diwaspadai oleh calon korban. Mereka terlebih dulu terlena dengan sosok palsu si predator online tersebut yang digambarkan dengan sosok pria yang tampan dan cool, layaknya pria impian remaja wanita.
Namun awas, ketika korban sudah termakan bujuk rayu sang predator online, maka langkah selanjutnya adalah ia akan dirayu untuk memuaskan hasrat seksual pelaku. Mulai dari diminta untuk mengirimkan foto vulgar atau berpose tak senonoh via webcam hingga diajak untuk kopi darat untuk melakukan hubungan intim. untuk itu orang tua berperan penting dalam menanggapi masalah seperti ini.Berikut admin berikan langkah-langkah untuk para orangtua dalam menjaga buah hatinya dari predator online:
- Bicaralah dengan anak Anda tentang geliat predator online ini. Beri pengertian anak mengenai ancaman yang ditebarkan oleh Predator online. Sebab bisa saja, anak Anda sedang atau pernah menjadi target sang predator online ini.
- Bekali anak Anda cara menghadapi rayuan dari predator online. Tegaskan kepada anak untuk tidak takut untuk menendang (memblokir) pengguna internet atau jejaring sosial yang membuat mereka tidak nyaman.
- Tempatkanlah komputer di lokasi yang ramai dari lalu lalang orang yang berada di rumah(keluarga), jangan di tempat yang sepi atau yang terpenting anda sebagai orang tua dapat mengawasi kegiatan online anak di jejaring sosial.
- Hindari chat room. Memang tidak semua ajang ngobrol di chat room berisi hal-hal tidak baik. Namun bagi anak-anak di bawah umur kurang cocok rasanya untuk berchat room ria. Jika Anda masih ingin tetap membiarkan anak-anak gabung ke chat room, pastikan bahwa forum interaksi dunia maya yang diikuti sang buah hati sudah dimoderasi atau dirasaaman,tetapi sebaiknya perlu pengawasan juga.
- Hati-hati dengan informasi di account Facebook,twitter dan MySpace. Pastikan bahwa profil atau halaman situs jejaring sosial anak Anda dalam kontrol sistem keamanan tinggi. Sebaiknya jangan memposting info diri dengan terlalu detail di account tersebut. Sebab, data pribadi itu bisa diakses oleh siapapun dan dapat pula dimanfaatkan untuk hal-hal tidak baik.
- Jangan pernah memposting foto-foto yang dirasa terlalu vulgar,karena bisa memancing Sang Predator online apalagi jika mempostingnya menggunakan privasi publik.Jika anak anda masih memposting foto tersebut pastikan bahwa anak anda memilih privasi khusus.
Lalu bagaimana Sang Predator Online ini mengecoh mangsanya?Silahkan tengok info dalam gambar berikut ini:
penulis : hafid
+ komentar + 3 komentar
hew :( makanya saya paling tidak suka orangtua bermain di dunia maya... so many people that become trollers
@Dyah Ayu Rahmawati
iya kak,tapi kalau orang tua(ayah ibu kita) yang ada di sosmed boleh donk ka,itung" jaga anaknya juga :)
Kalau saya lebih memilih untuk tidak meladeni chat dari orang asing di Facebook, ya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan hehe :d
Posting Komentar